Archive for Desember 2013
Klabet Bagian dari Rahasia Pengobatan Jawa
Hulbah atau juga disebut fanugreek,
atau lebih familiar lagi disebut dengan ‘klabet’ (bagi orang Jawa khususnya).
Klabet ini ternyata tidak hanya dikenal sebagai salah satu obat andalan orang
Mesir kuno juga pengobatan Cina, tetapi klabet juga sudah dikenal orang Jawa
puluhan bahkan mungkin ratusan tahun lalu. Hal ini bisa dibuktikan dari
resep-resep yang terdapat diberbagai jenis primbon Jawa.
Beberapa primbon yang saya baca, baik
primbon cetak maupun primbon online bisa ditemukan beberapa resep Jawa yang
menggunakan klabet. Banyak ramuan jamu, terutama yang berasal dan P. Jawa,
menggunakan klabet sebagai salah satu bahan. Selain jamu yang diminum, ada pula
ramuan untuk berendam yang memasukkan klabet sebagai salah satu bahan. bahkan
sebagai obat luar untuk luka. Salah satunya adalah ramuan untuk persalinan,
bagi seorang ibu yang baru melahirkan dianjurkan mengonsumsi ramuan yang salah
satu bahan ramuannya adalah klabet/ hulbah (bisadicari di primbon-primbon
Jawa), selain itu ada lagi ramuan untuk menjaga kesehatan kulit kepala. Pada
jaman sekarang ini sudah banyak jenis krim atau obat dipasaran yang memiliki
kegunaan menjaga kesehatan rambut, kulit kepala bahkan dengan jelas dinyatakan
bisa mengusir ketombe. Perlu diketahui bahwa orang Jawa ternyata memiliki
ramuan tradisional yang tidak kalah dengan obat-obat kimia yang ‘laku’
dipasaran.
Klabet merupakan terna tahunan,
tumbuh tegak, tinggi 30 cm sampai 60 cm. Daun berbentuk bundar telur terbalik
sampai bentuk baji. Bunga tunggal atau sepasang, keluar di ketiak daun, mahkota
berwarna kuning terang. Buah polong gundul, memanjang atau berbentuk lanset.
Buah berisi 10 sampai 20 biji. European Society Comission of Publication
(ESCOP) sebuah lembaga riset dan publikasi di Eropa menyarankan pengkonsumsian
hulbah atau fenugreek atau kelabet paling banyak 6 (enam) gram setiap harinya. Khasiat
ekstrak biji klabet untuk antikanker—yang telah diuji coba melalui berbagai
penelitian—menunjukkan hasil yang menggembirakan. Ini karena, pada penelitian
laboratorium yang menggunakan human acute T Lymphoblastic leukemia cell
lines, diperoleh hasil bahwa telah terjadi penghambatan pertumbuhan sel,
kematian sel, dan perubahan morfologi sel. (diolah dari berbagai sumber)